Industri


Purbalingga secara umum sudah dikenal sebagai wilayah pengembangan beragam komoditas industri. Produk rambut palsu, kerajinan bulu mata, serta produksi knalpot asal Purbalingga telah dikenal luas di pasar industri pengolahan. Selain komoditas tersebut, beragam komoditas industri pengolahan lain juga menunjukkan prospek yang berkembang dengan baik di Purbalingga.

 

 

Bulu mata

Seiring dengan perkembangan zaman dalam kehidupan masyarakat masa kini, khususnya bagi wanita yang sangat peduli dengan penampilan ingin terlihat lebih baik penampilannya di hadapan orang lain. Banyak wanita yang rela menghabiskan waktu dan uang mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat mempercantik dirinya, salah satunya yaitu penggunaan bulu mata, karena dianggap praktis tanpa harus menggunakan maskara ataupun make up lainya. Hal ini menjadi kesempatan bagi para pelaku usaha untuk membuka usaha kecantikan di bidang produksi bulu mata.

Sejak belasan tahun silam, Purbalingga, Jawa Tengah dikenal sebagai sentra industri bulu mata palsu dan rambut palsu terbesar di Tanah Air. Pangsa pasarnya telah mencapai Amerika Serikat, Eropa dan Asia.

 

 

Knalpot

Knalpot merupakan alat peredam kebisingan yang dipasang pada kendaraan, Adanya fungsi knalpot yang tidak dapat dilepaskan dari fungsi kendaraan bermotor dapat dijadikan peluang usaha dalam bidang industri yang memiliki peluang bisnis yang besar, salah satunya yaitu di Kabupaten Purbalingga.

Purbalingga merupakan kota penghasil knalpot terbesar di Indonesia. Tidak hanya menguasai pasar domestik namun hingga mancanegara. Keunggulan knalpot Purbalingga, selain mampu meningkatkan tenaga mobil juga suara knalpot yang bisa diatur. Industri knalpot di Purbalingga masuk industri rumahan, Sentra industri terletak di Dusun Pesayangan Kelurahan Purbalingga Lor, Purbalingga. Industri knalpot merupakan transformasi dari industri kuali dan panci tembaga yang ada sejak tahun 1950-an. Karena itu, knalpot merupakan usaha turun-temurun.

 

 

Mokaf

Mokaf adalah produk tepung dari ubi kayu yang diproses dengan prinsip memodifikasi sel ubi kayu, sehingga hasilnya berbeda dengan tepung gaplek ataupun tepung ubi kayu. Tepung mokaf dapat digunakan untuk membuat kue kering, cake, bihun, dan campuran produk lain berbahan baku gandum atau tepung beras. Hasil produk berbahan mokaf ini tidak jauh berbeda dengan produk yang menggunakan bahan tepung terigu maupun tepung beras. Tepung mokaf berbahan baku singkong memiliki sedikit protein sedangkan tepung terigu berbahan gandum kaya dengan protein. Tepung mokaf lebih kaya karbohidrat dan memiliki gelasi yang lebih rendah dibandingkan tepung terigu. Tepung mokaf sebagai alternatif lain dari tepung terigu tersebut akan bermanfaat bagi industri pengolahan makanan nasional.

Di sisi lain, konsumsi gandum Indonesia meningkat sekitar 150 ribu ton per tahunnya, dapat dikatakan bahwa saat ini konsumsi masyarakat Indonesia akan produk olahan gandung seperti mie dan roti semakin meningkat. Hal

 

 

tersebut mengakibatkan ketergantungan Indonesia terhadap impor gandum. Oleh karena itu, Adanya Industri Mokaf mampu menurunkan ketergantungan impor gandum Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani ubi kayu yang ada di daerah pedesaan.

Potensi tepung mokaf di Purbalingga memiliki prospek yang baik dengan bahan baku ketela pohon yang tersedia. Produksi ketela pohon Purbalingga yang mencapai lebih dari 82 ribu ton se tahun menjadi jaminan kecukupan bahan baku industri mokaf di Purbalingga.

 

 

Olahan Bambu

Sudah sejak dahulu tanaman bambu dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang kehidupan baik untuk perabot rumah tangga, bahan bangunan rumah, bahkan sebagai bahan makanan. Bambu dikenal oleh masyarakat mempunyai sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan antara lain batangnya yang cukup kuat, keras, lurus dan rata, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan. Dibandingkan dengan kayu, bambu mempunyai kelemahan teknis (sifat fisis, mekanis dan kimia), sehingga belum dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan bambu agar dapat optimal maka dengan cara melakukan proses pengolahan bambu berupa pengawetan, pengeringan, stabilisasi warna, bambu lapis dan lain-lain. Pemanfaatan di masyarakat umumnya dengan teknologi sederhana yaitu untuk kebutuhan rumah pada umumnya sedangkan untuk industri biasanya ditujukan untuk orientasi ekspor.

Sejalan dengan kemajuan zaman, terjadi perubahan tren konsumsi dunia dari penggunaan produk berbahan plastik menuju produk berbasis back to nature. Sebagai bentuk hasil alam yang bersifat organik, bambu akan memiliki prospek yang penting dalam beragam kebutuhan masyarakat.

 

 

Batik Khas Purbalingga

Batik merupakan suatu kain yang diproses dengan cara pemberian motif pada permukaan kain dengan teknik perintang warna. Zat perintang warna yang digunakan adalah malam batik atau lilin batik. Batik merupakan jenis kain yang sangat erat dengan nilai budaya masyarakat nusantara. Batik tidak hanya sebagai hasil produksi semata, namun juga merupakan hasil budaya dari suatu masyarakat yang patut untuk dilestarikan keberadaannya. Keberadaan batik yang sudah ada sejak belasan tahun silam, memberikan nilai budaya tersendiri bagi bangsa Indonesia. Jenis motif batik sampai tahun 2018 sudah mencapai lebih dari 5000 motif, yang merupakan karya atau hasil dari masyarakat dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia. Kota penghasil batik di Indonesia di antaranya yaitu seperti Pekalongan, Solo, Bali dan Papua.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian menyampaikan nilai perdagangan produk pakaian jadi dunia 2018 mencapai US$442 milyar menjadi peluang besar bagi industri batik untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Meskipun pasar tekstil menurun karena efek COvid-19, pasca pandemi industri ini bergerak naik kembali. Sampai saat ini diketahui industri batik didominasi oleh IKM yang tersebar di 101 sentra, sebagian besar tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan D.I Yogyakarta. Kekuatan budaya yang terkandung pada kain batik mampu meningkatkan nilai tambah produk fashion sehingga sangat berperan penting bagi perekonomian nasional. Sebagai market leader, Indonesia telah menguasai pasar batik dunia serta telah menjadi penggerak perekonomian di regional maupun nasional. Tak hanya itu, industri batik telah menyediakan ribuan lapangan kerja dan menyumbang devisa negara. Kementrian perindustrian mencatat nilai ekspor batik dan produk batik sampai pada 2017 mencapai US$58,5 juta dengan pasar utama Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Purbalingga memiliki kekhasan produksi batik, yaitu batik dengan corak kelelawar (lawa). Karena produksi batik di Purbalingga ini belum cukup intensif dikembangkan, dengan kekhususan corak tersebut dan dengan pasar yang masih besar, produksi batik khas Purbalingga memiliki prospek baik dan menarik untuk dikembangkan.

 

 

Industri Logam

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur. Bijih logam yang ditemukan dalam keadaan murni yaitu emas, perak, bismut, platina, dan ada yang bercampur dengan unsur-unsur seperti karbon, sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran seperti tanah liat, pasir, dan tanah. Sedangkan, Bijih logam yang ditemukan dengan cara penambangan terlebih dahulu dilakukan proses pendahuluan sebelum diolah dalam dapur pengolahan logam dengan cara dipecah sebesar kepalan tangan, dipilih yang mengandung unsur logam, dicuci dengan air untuk mengeluarkan kotoran, dan terakhir dikeringkan dengan cara dipanggang untuk mengeluarkan uap yang mengandung air.

Logam adalah unsur yang jumlahnya paling banyak di bumi ini dan jenis-jenisnya memiliki sifat dan kegunaannya masing-masing. Hal tersebut menjadi salah satu dasaran perkembangan logam dalam Industri. Industri logam merupakan suatu pengolahan bahan baku berupa logam menjadi segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan baik berupa barang jadi maupun setengah jadi. Di Indonesia pabrik-pabrik yang bergerak dalam industri logam salah satunya yang terbesar yaitu di Konawe, Sulawesi Tenggara dan Morowali, Sulawesi Tengah, keduanya bergerak dalam industri logam berbasis stainless steel berkelas dunia dengan total kapasitas melampaui 6 juta ton per tahun.

Dengan demikian, sektor industri logam berpotensi dalam memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan ekonomi nasional. Karena karena hasil industri logam adalah sebagai bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya, seperti permesinan dan peralatan pabrik, otomotif, maritim serta elektronika dan lain-lain.