Stroberi memiliki permintaan yang tinggi di pasar domestik, terutama di pasar modern maupun pasar tradisional.
Meskipun stroberi dapat ditanam di lahan yang terbatas dan memiliki siklus panen yang relatif cepat (sekitar 3–4 bulan),
pengembangan stroberi tidak dapat secara masih dilakukan di setiap tempat karena faktor iklim, lahan dan ketinggian
wilayah. Kecamatan paling potensial untuk pengembangan stroberi Purbalingga adalah Karangreja. Pasar stroberi asal
Karangreja tidak hanya untuk mendukung kebutuhan pasar stroberi di Purbalingga semata namun juga daerah lain
seperti kabupaten Banyumas atau wilayah Purwokerto.